| 0 komentar ]

Mendaur Ulang Styrofoam

Styrofoam, yang dikenal sebagai benda yang mencemari lingkungan karena tidak mudah terurai, masih banyak digunakan sebagai pembungkus.
Pameran dengan menggunakan styrofoam
Banyaknya limbah styrofoam memicu sejumlah siswa SMA Negeri 90 Jakarta untuk melakukan penelitian dan mengubah bahan berbahaya ini menjadi benang semi sintetis.Trisha Marselia, 16 tahun, berada di antara mereka. Trisha adalah peneliti cilik. Bulan lalu, Ia menyabet juara 2 Lomba Karya Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2011, dengan temuannya daur ulang styrofoam menjadi benang sintetis.
Dibuang Menjadi Benang Sintesis
Di ruang labotarium, ia menunjukkan bagaimana proses styrofoam diubah menjadi benang sintetis. Di atas meja labotarium, ada sejumlah bahan. Diantaranya; Daun Lidah Mertua, minyak kayu putih dan styrofoam. Ia menjelaskan: "Jadi, bahannya itu ada Sensiveria. Sensiveria kalau di masyarakat disebut sebagai pohon Lidah Mertua. Jadi daunnya, itu di tengah warna hijau. Sementara pinggirannya, berwarna kuning. Kalau di penelitian saya ini, yang dipakai bagian warna kuningnya. Karena kadar airnya lebih banyak. Kemudian, ini ada styrofoam. Terus ini, ada minyak kayu putih. Jadi cuma itu saja bahan dasarnya."
Prosesnya perubahan styrofoam sangat sederhana. Styrofoam dicairkan dengan minyak kayu putih. Lalu diangkat, dan dicampur lagi dengan daun lidah mertua yang sudah digiling. Hasilnya berupa cairan lendir yang lentur dan bisa ditarik-ulur. Trisha kembali menjelaskan lebih lanjut: "Kita tarik hasilnya. Terus digabung lagi. Sampai 7 kali penggabungan serat. Karena kalau cuma satu kali tarik dan satu serat itu, mudah putus. Ini kan masih berupa cairan, jadi bisa digabung. Untuk contoh yang satu ini, cukup tebal. Biasanya, lebih tipis dari ini. Kalau dibuatnya hanya satu serat saja, itu nanti hasil benang sintetisnya mudah putus."
Bekerjasama Mengembangan Riset
Trisha Marselia meneliti daur ulang styrofoam menjadi benang sintetis bersama Rahmat Irkham Triaji, teman ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja. Objek Styrofoam, mereka teliti sejak 2010. Mereka memilih styrofoam sebagai objek penelitian karena bahayanya sangat besar terhadap lingkungan. Bahan yang biasa digunakan untuk membungkus, ini makanan tak mudah diurai di tanah. Bahan itu juga berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat memicu penyakit kanker dan menurunkan kecerdasan.
Apa yang mendorong Irkham melakukan penelitian ini? Irkham mengatakan: "Kami tertantang dengan isu lingkungan. Bagaimana caranya mereduksi sampah styrofoam yang ada di lingkungan menjadi sesuatu yang berharga. Inilah awal kami bergerak, juga untuk melestarikan lingkungan. Jadi di balik kekurangan sampah yang tak bisa diurai, itu ada sesuatu yang berharga. Menjadi benang. Nah, nanti benang itu bisa dikembangkan menjadi produk-produk lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Misalnya, jadi pembungkus makanan. Tapi yang sifatnya, mudah diurai oleh alam."
Berguna Untuk Industri Pakaian
Menurut Irkham, pengembangan penelitiannya ini juga bisa masuk ke industri pakaian: digunakan sebagai bahan dasar. Tapi masih perlu kelanjutan penelitian untuk membuat benang sintetis dari styrofoam yang lebih kuat. Pembina Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja, SMA Negeri 90 Jakarta, Poerwanto Yuwono mengatakan sejauh ini, belum ada industri yang tertarik pada penelitian ramah lingkungan: mendaur ulang styrofoam menjadi benang sintetis. Ke depan, penelitian ini akan segera dipatenkan untuk menghindari pencurian ide.
Penelitian Lain Pun Dikembangkan
Selain penemuan daur ulang Styrofoam menjadi benang sintetik, Peserta didik Sekolah SMA Negeri 90 Jakarta juga meneliti objek lain yang ramah lingkungan. Seperti pembuatan kompor berbahan bakar tempurung kelapa atau briket. Kompor tersebut tak mengeluarkan asap karena, diolah menjadi asap cair. Ini kemudian digunakan sebagai pupuk kompos. Kepala Sekolah SMA Negeri 90 Jakarta, Saksono Liliek, mengatakan, akan mendorong sekolahnya sebagai percontohan sekolah penelitian bagi remaja. "Saya ingin sekolah ini, juga jadi pusat belajar. Kalau perlu jadi contoh untuk murid-murid mau meneliti. Kemarin murid-murid kami memboyong 15 dari 18 piala dalam perlombaan Karya Ilmiah Remaja Se-Jakarta Selatan. Jadi paling tidak sekolah ini menjadi contoh, sebagai pusat penelitian bagi murid-murid sekolah."
Trisha Marselia dan Rahmat Irkham Triaji, dua siswa SMA Negeri 90 Jakarta yang haus meneliti. Trisha kini, sedang merancang penelitian baru, membuat plastik ramah lingkungan: "Selain penemuan styrofoam, saya juga sedang merancang penelitian untuk daur ulang plastik. Kan plastik itu juga sulit diurai di tanah. Saya juga sedang mencari formula, bagaimana plastik itu bisa hancur seperti halnya styrofoam dengan minyak kayu putih."
Sementara, Irkham Triaji tengah meneliti kandungan kalsium yang tinggi pada tulang ikan tuna. Tulang itu bisa diolah menjadi kripik, serta bermanfaat bagi para manula. Dia berharap, hasil penelitian dari anak bangsa mendapat dukungan dan tindak lanjut penuh dari pemerintah dan masyarakat. Karena, ini bisa menjadi solusi bagi masalah kemanusiaan di masa mendatang.
»»  CUJJ SELANJUTNYA...
| 0 komentar ]
Ban bekas kerap kali menumpuk begitu saja tanpa ada pemanfaatan optimal. Sama halnya dengan kain perca sisa konveksi. Hal ini menggugah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengombinasikan keduanya dan menjadikannya barang bernilai ekonomis tinggi.

Adalah Akhmad Riva’i Ardiantoro, Latifa Dwike Ambarawati, Roy Fernando, dan Meita Wulan Sari yang menciptakan inovasi untuk membuat sepatu dari bahan dasar ban bekas dan sisa kain perca berbahan jeans. Keempat mahasiswa ini menyadari adanya potensi tinggi ban bekas untuk dijadikan bahan dasar sepatu.

Ban bekas memiliki sifat polystyrene, yakni ringan, keras, tahan panas, tidak mudah patah, sedikit kaku, dan kedap air. Berbagai karakter ban bekas ini sangat cocok bila dijadikan bahan dasar sepatu. Sementara kain perca sisa konveksi akan menjadi limbah unorganic yang memiliki efek samping yang cukup berbahaya.

Maka, mereka mengabungkan limbah ban bekas dengan kain perca jeans menjadi satu kasatuan yang berwujud produk sepatu multifungsi dan bermodel unik. Riva’i selaku ketua kelompok menjelaskan, karya ini diberi nama sepatu Babe Yati yang merupakan kepanjangan dari ban bekas kaya kreativitas.

“Tujuan utama kami adalah memproduksi sepatu daur ulang multi-fungsi guna meningkatkan nilai ekonomi ban bekas dan kain perca jeans yang kian melimpah. Kami ingin menunjukkan salah satu cara mengubah sampah menjadi rupiah sehingga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa dan masyarakat luas,” kata Riva'i, seperti dilansir laman UNY, Selasa (22/5/2012).

Model sepatu baik untuk laki-laki maupun wanita dibuat sekreatif mungkin serta menambahkan aspek multifungsi. Artinya, bentuk sepatu dapat diubah-ubah sesuai jenis acara. Mulai dari kuliah, jalan-jalan, atau bahkan di sekolah yang umumnya mengharuskan siswanya menggunakan sepatu jenis tertentu.
»»  CUJJ SELANJUTNYA...
| 0 komentar ]


  
Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Salah satu sampah inorganik yang sering menimbulkan masalah adalah sampah botol kaca.
Namun ada beberapa kegunaan sampah yang berbentuk botol yang bisa kita daur ulang misalnya :
- Botol kaca bekas minuman sirup, kecap, bisa kita gunakan untuk membuat siring tanaman di halaman rumah. Cara memasangnya dibalik bagian atas dibawah jadi sedikit ditanam di dalam tanah.
- Botol bekas minuman c-1000, dapat digunakan sebagai wadah bumbu dapur. Tentunya kita buang dulu labelnya. Anda bisa memberi sentuhan warna di bagian bawah kira-kira 1 cm dari dasar botol dan bagian atas 1 cm di bawah bagian bibir botol. Bumbu dapur akan lebih aman dan terlihat rapi misalnya untuk wadah merica bubuk/bijian, ketumbar bubuk/bijian, cengkeh, pala dan banyak lagi bumbu dapur yang dapat disimpan dalam botol tersebut. Jangan lupa beri nama di masing-masing botol menurut isinya.
- Botol bekas tempat saus sambel, saus tomat pun dapat kita gunakan lagi untuk tempat pengharum cucian, tempat pembersih lantai, pelicin pakaian yang akan disetrika dan banak lagi. Tentunya kita membeli yang jenis punch (kemasan isi ulang) disamping itu kita pun akan lebih mengirit pengeluaran karena dengan membeli kemasan isi ulang maka harganyapun akan lebih murah.
Biasanya botol-botol seperti diatas jarang di ambil pemulung karena tidak laku dijual kecuali botol bekas air mineral.
Selain itu banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
»»  CUJJ SELANJUTNYA...
| 0 komentar ]
Plastik bekas, kardus, gabus atau bahan-bahan lain yang banyak dianggap orang sebagai sampah, ternyata bisa diolah kembali menjadi barang-barang elektronik yang ramah lingkungan. Ini dia delapan inovasi gadget yang terbuat dari sampah daur ulang

Samsung Blue Earth Phone


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!
Perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini sempat merilis ponsel touchscreen yang ramah lingkungan. Casing ponsel terbuat dari botol plastik bekas dan kotak pembungkusnya memakai tinta dari kedelai. Meskipun terbuat dari bahan daur ulang, jangan anggap remeh teknologinya. Blue Earth Phone memiliki kamera 3,2 Megapiksel, pemutar musik dan video, Bluetooth, 3G dan slot microSDHC.


Stylish Headphones


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!

Headphone keluaran Brit Ashcroft ini membuktikan bahwa bahan daur ulang juga bisa tampil mewah dan elegan. Bagian headband yang menghubungkan speaker headphone kiri dan kanan terbuat dari kayu gitar akustik yang sudah tak terpakai. Beberapa elemen dari headphone ini juga terbuat dari aluminum dan kulit pakaian bekas para musisi.


Centon DataStick Green


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!
USB drive dengan kapasitas 2GB dan 4GB ini terbuat dari 100% material yang ramah lingkungan. Material pembungkus komponennya terbuat dari aluminum dan plastik daur ulang.


Timeless USB Watch


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!
Design-Brother menciptakan `Timeless Watch`, sebuah jam tangan yang terbuat dari komponen-komponen komputer bekas. Menariknya lagi, jam ini juga bisa berfungsi sebagai USB dan mengisi ulang baterai jam saat dicolokkan ke slot komputer.


Corky the Kinetic Mouse


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!
Siapa sangka dengan motif unik seperti batu marmer ini dibuat dari bahan daur ulang? Bagian luar mouse terbuat dari gabus bekas dan elemen plastik.
Asus Bamboo Ecobook Computer


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!
Casing laptop dengan desain klasik ini terbuat dari plastik daur ulang, dan bagian pinggirnya terbuat dari kardus.
Sprout Eco Friendly Watch


ide--gue.blogspot.com - Koleksi gadget DAUR ULANG paling KEREN didunia!!
Kemasan pembungkus dan pengait jam tangan ini terbuat dari pati jagung yang mudah terurai secara alami. Jarum penunjuk waktu dibuat dari batang bambu serta talinya dari katun organik. Sementara baterainya terbuat dari bahan bebas merkuri.
»»  CUJJ SELANJUTNYA...
| 0 komentar ]
Selalu ada banyak cara untuk memanfaatkan sampah menjadi benda, bukan hanya memiliki fungsi. Seperti yang dilakukan oleh Steve Rodrig yang membuat sampah elektronik menjadi sandal stylish.

Mother board, kawat, kabel, tombol-tombol, disusun menjadi berbentuk sandal. Pengikat di area pergelangan kaki juga terbuat dari kabel dan dipadukan dengan logam metal sebagai hiasan.


bintancenter.blogspot.com

Sandal unik ini dibanderol US$350 atau setara dengan Rp2,9 juta. Bukan hanya sandal cantik yang diciptakan Rodrig dari sampah-sampah elektronik. Ia juga membuat hiasan berbentuk burung, laba-laba, bahkan sepatu hingga bra.







Untuk membuat barang-barang tersebut, sebagian besar bahannya adalah sirkuit bekas dari komputer yang sudah tidak terpakai. Seperti dilansir dari pcbcreations.com, ia menyebut kreasinya ini sebagai ‘Printed Circuit Board (PCB) Mixed Media’..

“Sebagian dari pengembangan yang aku lakukan ini adalah ingin menciptakan benda dengan cara yang berbeda untuk memanipulasi bentuk sirkuit jadi sesuatu yang berbeda,” kata Rodrig.
»»  CUJJ SELANJUTNYA...
| 0 komentar ]
Haihaihaiiiii .
Pengguna blog baru nih .
Baru hari ini buat , bolos pelajaran tik gitu (ʃ⌣ƪ)
»»  CUJJ SELANJUTNYA...